Archive for Januari 2016

Branding Image, Pemuda dan Era Digital

Sobat Bolpen tahu tidak kalau branding image itu sangat penting loh di tengah era digital saat ini ! Apalagi pemuda juga bisa terlibat dalam branding image ini. Sebenarnya apa sih branding image itu ?

Irvan Indrayana
Irvan Indrayana, seorang Digital Branding Strategist, mengungkapkan Branding Image sendiri merupakan persepsi customer mengenai suatu brand yang dimiliki atau ditawarkan. Branding Image sendiri tersebut bertujuan untuk membentuk citra tertentu di masyarakat terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Tak heran, banyak industri maupun profesional menerapkan branding image ini. Ini dikarenakan branding image sangat penting dalam mengembangkan sebuah brand dalam jangka panjang. Selain itu, branding image juga mampu menjalin hubungan  emosional antara penyedia jasa (profesional) dengan pelanggannya.

Agar tercapainya tujuan branding image ini, banyak branding strategist  memanfaatkan pemuda sebagai sarananya. Para branding strategist  ini mengamati bahwa banyak pemuda yang cukup sering menggunakan gadget di tengah perkembangan era digital seperti media sosial. Untuk itu, mereka memanfaatkan internet yang diintegrasikan dengan media sosial untuk menarik minat para pengguna gadget terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan.

“Sebagai contoh, para pemuda saat ini memiliki kebiasaan mempublikasi kegiatan-kegiatan yang sedang dilakukan. Ketika sedang makan, jalan-jalan, atau kegiatan apapun melalui path, facebook, twitter, atau instagram. Setelah itu teman-temannya komentar, kemudian dibalas lagi. Jika hal ini dilakukan dengan mencantumkan kata Bogor dan melibatkan Bogor di dalamnya, maka tanpa disadari dan secara tidak langsung dapat membawa dampak terhadap keseluruhan brand Kota Bogor”, pungkasnya.
Jumat, 22 Januari 2016
Posted by Wira
Tag :

Gadget Rawan Sexting

Pesatnya pengaruh perkembangan teknologi dan aneka ragam gadget mendorong untuk memanfaatkannya dengan benar. Namun, tak sedikit pula juga yang menyimpang dari perkembangan teknologi loh Sobat Bolpen seperti halnya dengan fenomena sexting. Sexting sendiri merupakan istilah yang dipakai untuk aktivitas mengirim atau mengunggah foto/video atau mengirim pesan teks yang mengandung konten seksual. Bahkan, banyak pemuda juga turut melakukan sexting entah untuk sekadar narsis maupun dengan pasanganya. Nah, sebenarnya seberapa besar sih fenomena sexting itu di Indonesia ?

Menurut seorang sosiolog UI, Dr. Ir. Fu Xie, Sexting sendiri tidak lepas dari perkembangan teknologi saat ini yang semakin murah dan canggih. Hal itu juga tidak lepas dari arus globalisasi yang mengarahkan pemuda untuk melihat fenoma di barat maupun negara ikon (Jepang, Korea) yang menyebabkan mengikisnya konsep moral pada pemuda saat ini. “Fenomena ini tak lepas dari perkembangan teknologi maupun arus globalisasi yang menimpa pemuda dimana pemuda secara hormonal mudah terstimulasi dengan konten seksual,” ungkap Fu Xie kepada Young Radar.

Beberapa orang yang melakukan sexting beralasan bahwa sexting sebagai tempat untuk memperoleh pengakuan dari orang lain melalui media sosial. Karena dengan melakukan hal tersebut, seseorang akan mudah memperoleh perhatian dari orang lain. Namun, tak sedikit pula yang merasa ketakutan bila fotonya disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab seperti rekayasa foto.

Untuk mencegah itu, peran keluarga dan teman dapat membantu pelaku sexting untuk berhenti dari hal tersebut. Menurut Kepala Biro Psikolog Rumah Cinta Bogor, Retno Lelyani Dewi, Keluarga harus memposisikan diri untuk tidak menyalahkan pelaku sexting, tetapi memahami penyebab terjadinya hal tersebut. Begitu juga dengan teman, teman harus dapat mengingatkan dan memberikan motivasi pelaku sexting untuk tidak mengulanginya lagi. “Keluarga dan teman bisa menjadi sarana pelaku sexting untunk tidak mengulangi kebiasaannya untuk sexting,” ungkapnya.
Kamis, 21 Januari 2016
Posted by Wira
Tag :

Igers Bogor, Fotografi dan Sosmed Jadi Satu

Berawal dari penyuka fotografi dan pengguna Instagram, lahir komunitas instagramers Bogor atau disingkat dengan Igers Bogor. Komunitas ini dibentuk sejak tanggal 27 September 2014 yang diperuntukkan untuk para pecinta Instagram yang sering mengabadikan momen tertentu.

“Komunitas ini hadir sebagai wadah pengguna Instagram di Bogor yang menyukai dunia fotografi maupun pengguna Instagram,” ungkap Jordy Christian Kurnianto Tanuwijaya.

Hingga saat ini, Igers Bogor keanggotaannya sudah mencapai 350 orang. Baik dari anak SMP sampai yang sudah bekerja. Kegiatan Igers Bogor sendiri meliputi Photowalk, yaitu sesi pergi bareng komunitas Igers Bogor untuk mengunjungi suatu tempat yang dapat dijadikan objek foto, baik di dalam kota maupun luar kota dengan tujuan untuk mengeksplor keunikan suatu daerah tersebut. Tak hanya disitu saja, Igers Bogor juga memiliki agenda World Wide Instameet yang sering diadakan setiap tahunnya. Pada kegiatan tersebut, seluruh pengguna Instagram sedunia saling bertemu untuk saling berkenalan dan photo hunting bersama.

Nah tentunya Sobat Muda penasaran bukan bagaimana cara bergabungnya ? caranya pun cukup mudah. Syaratnya adalah cukup ingin belajar dan punya passion di bidang fotografi. Jangan lupa juga untuk bergabung juga untuk mengisi form di bio Igers Bogor di Instagram.com/igersbogor. Buat Sobat Bolpen yang tertarik dengan dunia fotografi maupun pengguna aktif Instagram, komunitas ini bisa menjadi pilihan kamu untuk mencari komunitas fotografi.
Rabu, 20 Januari 2016
Posted by Wira
Tag :

Action Cam, Eksis Gak Pake Ribet

Sobat Muda senang berpetualang ? Suka selfie di tengah aktivitas ? Tapi ribet kalau pake kamera kayak biasanya ? Action cam bisa jadi pilihan Sobat Muda untuk mengabadikan kegiatan secara cepat tanpa ribet. Oiya ngomong-ngomong  action cam itu apa sih ? Sebenarnya seberapapentingnya sih pakai Action Cam itu ?

Action Cam (kamera aksi) atau yang dikenal dengan point of view (POV) camera merupakan sebuah kamera yang dirancang khusus untuk mengabadikan momen dari sudut, posisi ataupun kondisi yang hampir tidak mungkin bisa dilakukan dengan kamera biasa. Tak heran, banyak penyuka olahraga ekstrim kerap menggunakannya sebagai media perekam untuk mengabadikan berbagai momen yang berlangsung. Karena  banyaknya peminat Action Cam,  banyak vendor yang kemudian bermunculan untuk menarik penikmat olahraga ekstrim. Mulai dari Go Pro, JVC, Sony, Hingga Xio Mi.

Di tengah kondisi tersebut, penggunaan Action Cam memiliki pro dan kontra tersendiri. Denny Sumarna Putra, Mahasiswa IPB pegiat olahraga ekstrim, mengatakan bahwa penggunaan Action Cam lebih banyak keuntungannya dengan segala kelebihannya seperti ukurannya yang mudah dibawa dan praktis. Lain halnya dengan Sandy Anugerah, menggunakan Action Cam juga membuat orang lupa diri. Tak sedikit juga orang yang lupa keselematannya ketika menggunakan gadget yang praktis seperti halnya dengan Action Cam.


So Sobat Bolpen penggunaan Action Cam bisa menjadi pilihan yang menarik dan praktis untuk mengabadikan momen, tapi juga harus mementingkan keselamatan diri ya Sobat Bolpen ! 
Selasa, 19 Januari 2016
Posted by Wira
Tag :

Meme, Sentilan dan Humor

Sobat Bolpen, sudah tak asing bukan dengan meme. Hampir setiap hari, Sobat Muda bisa temukan meme melalui media sosial seperti facebook, twitter, instagram, dll. Selain di media sosial, meme juga hadir di website tersendiri seperti halnya 9gag.com dan 1cak.com. Meme sendiri kadang berisi humor maupun “sentilan” terhadap berita yang sedang hangat dimasyarakat. Meski begitu, ternyata meme memberikan dampak kuat loh Sobat Bolpen dalam perubahan sosial dan penyampaian aspirasi di masyarakat.

Contohnya saja beberapa hari lalu sempat ramai di internet seputar hasil sidang kebakaran hutan dengan penggugat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terhadap PT Bumi Mekar Hijau (BMH) yang menuai kritik. Kritikan ini berupa keputusan majelis hakim Pengadilan Negeri Palembang, yaitu Parlas Nababan, sebagai ketua majelis, yang menolak gugatan perdata senilai Rp 7,9 triliun  terkait kasus kebakaran hutan dan lahan di konsesi PT BMH pada tahun 2014. Parlas menilai bahwa kebakaran tak merusak lahan karena masih bisa ditanami lagi. Melihat itu, sejumlah netizen pun mengeluarkan “sentilan” melalui meme

Nia Elvina, seorang sosiolog Universitas Nasional, membenarkan meme sendiri dapat memberikan pengaruh yang kuat kepada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat kelas menengah  ke atas. “Meme memang dapat menarik perhatian masyarakat, karena sebagian besar masyarakat cukup mudah menemukan meme di internet”, ungkapnya. Masyarakat tersebut sangat lah sering mengetahui perkembangan berita di media massa, karena sering berintarksi dengan internet. Inilah yang mendorong masyarakat untuk peduli dengan menyampaikan aspirasinya melalui meme. Penggunaan meme ini dirasa tepat mengingat meme sendiri lekat dengan visualisasi yang memudahkan orang dalam menerima informasi. Selain itu, setiap pesan yang disampaikanya juga disertai dengan lelucon yang unik.

Nia Elvina
Perlu diketahui Sobat Bolpen, Meme (biasa dibaca mim) sendiri merupakan ide, perilaku atau gaya yang menyebar dari satu orang ke orang lain melalui internet. Meme sendiri tidak hanya berupa gambar, bisa berupa hyperlink, video, website, ataupun hashtag. Istilah meme sendiri berasal dari buku karya Richard Dawkins berjudul The Selfish Gene yang mengacu pada kreativitas manusia.

Nia berharap dengan adanya meme ini masyarakat maupun pemerintah dapat mengambil manfaatnya.  Masyarakat dapat lebih peduli terhadap perkembangan Indonesia. Sedangkan pemerintah dapat menfaatkan meme sebagai masukan aspirasi dari masyarakat untuk memperbaiki kinerja pemerintah. “Meme sendiri harus dimanfaatkan betul karena dapat memberikan manfaat bagi masyarakat maupun pemerintah." pungkasnya.
Senin, 18 Januari 2016
Posted by Wira
Tag :

Stand Up Indo Bogor, Asah Bakat Jadi Komika


Stand Up Indo Bogor sudah tidak asing bagi kalangan muda Bogor. Betapa tidak komunitas yang didirikan seiring tren Stand Up Comedy ini menjadi perwakilan komunitas Stand Up Indo di wilayah Bogor dan sekitarnya. Komunitas ini didirikan oleh Athaya Mubarok dan Rifki Mulyadi Gusti sejak 2011.

Awalnya komunitas ini terbentuk dari kegiatan bernama Bogor Rendezvous, sebuah acara anak muda yang menampilkan karya-karya seni dan dari acara itulah awalnya diadakan Stand Up Nite – Bogor yang menjadi cikal bakal komunitas Stand Up Indo Bogor, ujar Fajar Ramadhan, salah satu anggota Stand Up Indo Bogor.

Stand Up Indo Bogor memiliki 200 orang anggota yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, maupun yang sudah bekerja. Sebagian anggotanya juga sudah menjadi komika profesional seperti Jui Purwoto, Dzawin Nur, dan Dede Kendor. Komunitas ini juga telah memperoleh juara 3 dalam Liga Komunitas Stand Up (LKS) di salah satu stasiun Televisi Swasta di 2014, dengan mengirim tim yang terdiri dari Koide Namizo, Fajar Nugraha, Fajar Ramadhan, dan Bakriyadi.


Nah, buat Sobat Bolpen yang ingin bergabung dengan komunitas ini sangat mudah hanya dengan ikut Open Mic di depan umum dalam acara Open Mic Bogor yang diadakan di Resto Teras Corner setiap malam minggu mulai jam 18.30 . Setelah merasakan  Open Mic, barulah akan ditawarkan untuk bergabung dalam komunitas yang nantinya akan dilatih untuk menjadi seorang komika oleh anggota komunitas. Selain itu, Sobat Bolpen juga bisa memperoleh informasi lebih lengkapnya di website Standupbogor.com dan twitter @StandUpIndoBogor.
Minggu, 17 Januari 2016
Posted by Wira
Tag :

Popular Post

Instagram
Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Bolpen Bolpenan -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -