Archive for Mei 2017

Perlahan-lahan Bangkitkan Literasi

Potret Anak-anak lingkungan Pos Pintar
Mengacu pada data UNESCO yang dirilis pada 2012, indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya mencapai 0,001. Di antara 1.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang memiliki minat baca. Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan negara maju di Eropa. Sebagai contoh, anak-anak di negara maju mampu membaca dua buku dalam sebulan. Jangankan membaca dua buku dalam sebulan, membaca satu buku dalam sebulan saja tidak pernah.

Memang, persoalan lemahnya budaya baca bukanlah berangkat dari satu persoalan yang sederhana. Persoalan ini menyangkut banyak faktor. Pendekatan penanggulangannya pun membutuhkan banyak cara. Tentunya, penanggulangan ini perlu dukungan dari semua pihak, termasuk dukungan masyarakat. Misalnya, seperti yang dilakukan oleh Komunitas Pemuda Pos Pintar. Komunitas yang bertempat di Kampung Al Busyro RT 03 RW 02, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, ini membangun sebuah taman baca Pos Pintar di tengah pemukiman penduduk.

Presiden Pos Pintar, Yusuf Sofyan (24), mengungkapkan pendirian Pos Pintar tersebut merupakan dorongan diri dan teman-temannya dari Karang Taruna Pancawarna terhadap minat baca masyarakat saat ini. "Jadi lewat pos ini jadi langkah kami mendorong kaum muda dan warga sekitar untuk menumbuhkan semangat membaca buku. Apalagi, masih ada pula sebagian penduduk sekitar yang masih buta huruf. Pos Pintar inilah jadi salah satu tempat di Bogor untuk menghidup semangat literasi,” ujarnya.

Wayang Kardus, salah satu kegiatan yang ada di Pos Pintar
Wakil Presiden Pos Pintar, Firmansyah (21), juga menceritakan Pos Pintar yang mulanya pos Kamling ini kerap mengalami kendala buku bacaan sumbangan swadaya dari masyarakat sekitar tidak semuanya dapat dibaca oleh anak-anak, karena bahan bacaan untuk anak-anak harus benar-benar mendidik. “Saat ini baru ada sekitar 1000-an buku yang layak dibaca oleh anak-anak dari 2000-an buku yang masuk ke Pos Pintar. Tentunya, kami menerima siapapun yang mau menyumbangkan buku bacaan untuk taman bacaan,” ujar pemuda yang kerap disapa.



Lanjut Ucup -sapaan Yusuf Sofyan- menjelaskan sejak didirikan pada April lalu, antusias dari warga Kampung Al Busyro maupun masyarakat luar, semakin memberikan respon yang positif terhadap berdirinya Pos Pintar. Mulai dari banyaknya sumbangan buku, aksi menghias lingkungan Pos Pintar, hingga di undang makan bersama oleh Presiden Jokowi pada peringatan Hari Pendidikan Nasional di Istana Negara, Jakarta. “Kami dari Pos Pintar sempat diundang oleh Pak Jokowi untuk makan bersama di Istana Negara, bersama para pegiat literasi dari berbagi wilayah di Indonesia. Disitu kami saling sharing dengan bapak presiden maupun dengan para pegiat literasi lainnya. Alhamdullillah, Pos Pintar memperoleh bantuan 10.000 buku dari Pak Jokowi yang akan diberikan secara berkala,” kenangnya.      

Salah satu warga sekitar pengguna Pos Pintar, Husein Bachtiar (19) mengungkapkan hadirnya Pos Pintar ini semoga kedepannya bisa berkembang lebih besar lagi karna bermanfaat bagi siapapun. “Pos Pintar ini pagi sampai malam pun pasti ada yang berkunjung untuk sekedar baca buku. Saya dan anak-anak misalnya baca pas pagi sampai siang. Sore dan malam biasanya Pos Pintar diisi oleh bapak-bapak maupun ibu-ibu. Karna itulah manfaatnya mulai dirasakan perlahan-lahan. Yang mulanya nggak suka baca, Pos Pintar jadi semangat kami untuk suka baca,” ungkapnya.

Potret anak-anak saat pementasan Wayang Pintar
Sabtu, 20 Mei 2017
Posted by Wira

Popular Post

Instagram
Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Bolpen Bolpenan -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -