Archive for 2015
Pemuda Harus Mendukung Antikorupsi
Hari
ini, tepat di tanggal 9 Desember, merupakan hari peringatan Antikorupsi
Internasional yang telah diakui oleh Pemerintah Indonesia sebagai hari peringatan Antikorupsi nasional
sejak tahun 2004. Peringatan tersebut juga tak terlepas dari peran masyarakat
dalam menjunjung antikorupsi hingga dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres)
No.5 Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Meski begitu, budaya
korupsi di Indonesia masih saja kerap terjadi di masyarakat. Bahkan,
pelemahan terhadap lembaga antikorupsi, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) semakin kuat. Untuk itu, pemuda Indonesia justru semakin gencar mendukung
lembaga antirasuah tersebut.
dok. Radar Bogor |
“Kepedulian
pemuda saat ini sangatlah tinggi,
apalagi terhadap korupsi yang marak di Indonesia,” ujar Hasbullah, Ketua
Komite Nasional Pemuda Indonesi (KNPI) Kota Bogor.
Seperti diketahui sebelumnya, pelemahan yang terjadi terhadap
KPK sangatlah masif, antara lain dengan upaya merevisi UU KPK yang dicurigai
akan mereduksi wewenang lembaga antirasuah dalam memerangi korupsi. Upaya
pelemahan juga diduga dilakukan melalui seleksi calon pimpinan KPK yang saat
ini sedang berlangsung di Komisi III DPR. Komisi III beberapa waktu lalu
terkesan mengulur-ulur proses seleksi dengan mempertanyakan hal-hal seperti
mekanisme dan cara kerja Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, persyaraan calon
yang dianggap memenuhi ketentuan UU, atau mempersoalkan ketiadaan unsur jaksa
dalam daftar calon pimpinan KPK.
Melihat kondisi tersebut, sejumlah komunitas seperti
Komunitas Rumpun Indonesia (dilansir dari kpk.go.id) melakukan dukungan
terhadap KPK dengan melakukan aksi sosial berupa pengumpulan cap telapak
tangan. Pengumpulan cap telapak tangan tersebut merupakan bentuk dukungan
sekaligus mengumpulkan komitmen masyarakat dalam melawan korupsi. Tak hanya di
situ saja, beberapa hari lalu (5/12), sejumlah komunitas seni di Bandung
melalui Pameran #SeniMelawanKorupsi di Gedung Gas Negara, juga ikut menyuarakan
dukungannya dengan menularkan semangat antikorupsi melalui karya seni, seperti
poster. Berbagai rupa poster dalam pameran tersebut bertujuan untuk membentuk
kesadaran masyarakat tentang pentingnya melawan korupsi. Melihat reaksi masyarakat
terhadap kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia, Hasbullah mengungkapkan
bahwa pemuda saat ini sangatlah kritis. Banyaknya pemberitaan korupsi di media
massa, justru mendorong pemuda untuk ambil andil dalam pemberantasan korupsi di
Indonesia.
Hasbullah |
Hasbullah berharap di tengah kondisi pelemahan KPK ini, pemuda dapat
saling bahu-membahu untuk mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia. Selain itu, pemuda juga dapat membantu penegak hukum
untuk menyuarakan sekaligus menularkan antikorupsi kepada masyarakat melalui
komunitas-komunitas.
Pemuda Perlu Melek HIV/AIDS
Tepat setiap tanggal 1 Desember, seluruh warga dunia
memperingati Hari AIDS. Momen ini mestinya jadi cambukan dan peringatan keras
bagi semua kalangan masyarakat. Pasalnya, jumlah penderita AIDS terus
meningkat. Di Kota Bogor sendiri, sebanyak 2.757 orang telah terjangkit oleh human immunodeficiency virus (HIV).
Jumlah ini berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor, terhitung hingga tahun
2015. Dari data tersebut, diketahui kebanyakan penderita didominasi anak muda
usia 20 hingga 40-an. Rata-rata, penyebabnya karena penggunaan jarum suntik
narkoba.
“Hati-hati, ya. Tiga sampai enam bulan pertama, HIV tidak
dapat terdeteksi. Saat fase periode jendela tersebut, penderita tidak
menunjukan gejala apapun. Terlihat sehat dan normal. Tapi, sudah dapat
menularkan virus loh,” ungkap dr. Siti Robiah Mubarokah.
Barulah, sekitar tiga
sampai sepuluh tahun HIV positif sudah mulai dapat terdeteksi. Meski, tetap
saja secara kasarmata tak ada gejala penyakit yang terlihat. Secepatnya,
orang-orang yang sudah terindikasi HIV positif diberikan pengobatan rutin antretrovial (ARV) agar tak bergerak
sampai stadium Acquired Immunodeficiency
Syndrome (AIDS). Sebab bila sudah masuk dalam stadium tersebut, dapat
menyebabkan kematian. Bahkan, penderitanya hanya akan mampu bertahan selama dua
tahun.
“Kita banyak melakukan sosialisasi dan pemeriksaan gratis di
fase HIV positif. Ingin pengidap HIV positif ini bisa kembali menjalankan
kehidupan normal, sehat, aktif, dan produktif,” lanjutnya yang akrab disapa dr
Obin.
dr Siti Robiah
|
Dinas Kesehatan Kota Bogor, tambahnya. Juga rutin melakukan
penyuluhan dan sosialisasi terutama untuk kalangan muda, seperti SMP dan SMA. Tahun ini, mereka fokus
menyosialisasikannya ke kampus-kampus di Bogor. Di antaranya ada Universitas
Pakuan, Universitas Ibn Khaldun, Bina Bangsa, dan BSI. “ Penting
menyosialisasikan bahaya HIV/AIDS ke kalangan muda. Memang di usia ini, mereka
harus paham mengenai AIDS. Supaya bisa melakukan pencegahan,” katanya.
Tak hanya itu, demi memaksimalkan program pencegahan, Dinkes
Kota Bogor turut bekerja sama dengan komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) dan
beberapa LSM, seperti LSM Rumah Singgah Peka dan Rumah Lekas. Mereka melibatkan
pemuda untuk melakukan penyuluhan. Pemuda-pemuda di lingkungan masyarakat pun,
diakui dr Obin banyak yang tertarik menjadi relawan atau kader, perpanjangan
tangan dinkes yang membantu mengatasi AIDS. Tugas mereka, rutin menggiatkan mobile vicity, mengajak penduduk sekitar
untuk tes HIV.
“Pencagahan HIV di Kota Bogor sendiri sekarang sudah semakin baik. Pemeriksaan vicity test HIV/AIDS sudah bisa dilakukan di puskemas yang tersebar di Kota Bogor dan tidak dipungut biaya,” pungkasnya.
Lain Kopi, Lain Kepribadian
Sobat
Bolpen tahu tidak kalau setiap orang yang memiliki kecenderungan minum pada jenis
minuman kopi tertentu itu memiliki kepribadian yang berbeda loh ! Dari
penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa orang yang minum beberapa jenis
kopi memiliki ciri-ciri yang sama. Contohnya saja orang yang memilih minum kopi
tanpa kafein memiliki sifat obsesif dan pengendali. Lain halnya dengan orang
yang memilih Latte, biasanya cenderung suka membantu orang lain.
Merujuk pada buku You Are WHY You Eat: Change Your Food Attitude, Change Your Life. Dr. Ramani Durvasula, seorang psikolog klinis, melakukan penelitian ini terhadap 1.000 peminum kopi dan menilai sejumlah gaya kepribadian umum dan sifat-sifat psikologis. Mulai dari sifat introvert dan ekstrovert, kesabaran, perfeksionis, kehangatan, kewaspadaan, kepekaan, serta keberanian sosial.
Orang yang menyukai kopi hitam cenderung lebih lugu dan lebih memilih untuk menjaga hal-hal sederhana. Mereka lebih sabar dan lebih tahan terhadap perubahan. Sikap yang lebih tenang dan menjaga suasana hati, juga ditemukan pada peminum kopi hitam.
Latte
sendiri memiliki sosok pencari kenyamanan dan murah hati dengan waktu mereka.
Mereka juga sering mengulur waktu mereka sendiri.
Lain
lagi dengan Orang-orang yang memesan kopi manis, atau minuman beku, misalnya
frappuccino, terlihat lebih mengikuti tren dan menikmati mencoba banyak hal
baru. Mereka dianggap lebih berani dalam hal sosial tetapi juga lebih sembrono.
Pemesan minuman ekstra berbusa seperti cappuccino atau memilih kopi tanpa
kafein lebih menikmati berada dalam kontrol dan sering perfeksionis. Mereka
terlalu sensitif dan cenderung khawatir tetapi teliti dalam memantau kesehatan
mereka. Ada pula peminum kopi instan menjadi orang yang paling santai. Tapi
mereka juga miskin dengan rencana dan paling mungkin menunda-nunda sesuatu.
Muhamad Isa Sumantapura, Creativepreneur yang Dilirik Negara Tetangga
Isa, begitulah panggilan akrab pemuda kelahiran Bogor, 31
Oktober 1989 ini. Tak disangka, salah satu karyanya kini tak asing di salah
satu produk oleh-oleh khas Bogor, yaitu Talas Bogor Sangkuriang. Logo Talas
Bogor Sangkuriang merupakan salah satu karyanya dari sekian banyak logo produk
yang pernah dibuatnya. Mulai dari logo untuk produk makanan, resto, maupun
pertanian. Tak hanya disitu saja, kini Isa tengah menggarap project komiknya
yang ditawar oleh penerbit asal Jepang dan Malaysia berjudul Kshatriya Saga.
“Dulu sebelum suka nge-disain, saya sempat menjadi seorang
komikus saat masih duduk di bangku sekolah,” ungkapnya yang juga merupakan founder dan lead designer Tetuka Studio.
Perjalanan Isa menjadi seorang komikus, mendorongnya untuk
belajar lebih dalam mengenai dunia disain. Hingga akhirnya, ia saat di bangku
kuliah memperdalamnya dengan belajar dan mulai menggarap disain untuk acara di
kampusnya saat itu. Sesampainya di tingkat 4, Isa memantapkan
dirinya untuk
menjadi creativepreneur di bidang
visual branding dan packaging.
Selama menjadi creativepreneur, Isa juga kerap mengalami kendala. Tak jarang disain yang dibuat suka diplagiasi oleh orang lain.
“Setidaknya kalau disain milik kita diplagiasi oleh orang lain berarti disain
kita bagus,” ungkapnya.
Meski usaha kreatif rawan plagiasi, Isa mengungkapkan usaha kreatif dapat menjadi
lahan bisnis yang menguntungkan bagi anak muda. Karena menekuni usaha kreatif
dapat menghasikan banyak uang yang sesuai dengan passion pribadi. “Kalau jadi creativepreneur,
uang dapat hobi juga jalan,” pungkasnya.
Agrisocio, Dari Pemuda Untuk Petani Bogor
Beberapa desa di Bogor, salah satunya Desa Banteng, menjadi
perhatian khusus bagi organisasi ini, Agrisocio. Agrisocio sendiri merupakan
organisasi sosiol yang bergerak dalam bidang pertanian dengan menjalin kerja
sama dengan kalangan pemuda dari mahasiswa. Agrisocio sendiri merupakan hasil
dari buah pikir Alfi Irfan, yang juga menjadi CEO dan Founder organisasi ini.
“Kami, Agrisocio merupakan organisasi sosial yang bergerak
dalam bidang pertanian dengan focus pada pemberdayaan keluarga petani,” ungkap
Alfi, Alumnus Institut Pertanian Bogor angkatan 46.
Agrisocio ini dibentuk berawal dari hasil penelitian Alfi
dan kawannya semasa kuliah tentang pertanian. Alfi dan kawannya melihat bahwa
banyak desa di Indonesia yang terkendala dalam mengolah produk pertanian
seperti teknologi, modal, dan pemasaran. Untuk itu, agrisocio hadir di
masyarakat dengan memperdayakan keluarga petani, sepeti membuat lahar
percontohan untuk bercocok tanam dan memperdayakan isteri petani dengan
memproduksi produk minuman rempah
berlabel Indorempah.
Selain memperdayakan keluarga petani, Agrisocio juga kerap
melakukan sosialisasi tentang pertanian di beberapa desa di Kabupaten Bogor.
Agrisocio berharap dengan hadirnya organisasi ini, masyarakat awam dapat
mengerti pertanian terkini yang dapat membantu petani dalam meningkatkan hasil
tani melalui teknologi.
Nah buat Sobat Bolpen yang tertarik dengan
Agrisocio bisa bergabung dengan datang di sekretariatnya di SEAFAST Center
Lantai 1, Jalan Puspa No. 1, Kampus IPB Dramaga, Bogor. Selain itu, Sobat Bolpen juga bisa kepoin di www.agrisocio.com
.
Prasangka
“Wira bangun le… hari
minggu kok masih ngebo aja di kamar”, ucap Ibuku dengan logat Jawanya yang
khas.
“Iya Bu sebantar lima
menit lagi bangun”, ucapku dengan malas.
“Ya ampun le…libur-libur itu jangan tidur aja, bangun
pagi dan kumpul dengan keluarga sambil sarapan.”
“Iya mama wira bangun
deh, tapi Wira malas ma untuk bangun tidur.”
“kenapa le ? sepertinya ada yang Wira
sembunyikan dari Ibu,” jawab Ibu penasaran.
“hmm tidak ada kok Bu.”
Aku pun segera bergegas
lari ke kamar mandi untuk mandi pagi. Ibuku pun kemudian merapikan kasurku yang
cukup berantakan sembari mengganti seprei yang lama tidak kuganti selama
beberapa minggu. Memang, aku orang yang cukup malas untuk soal bersih-bersih.
Sebenarnya aku memang sedang menyembunyikan sesuatu dari ibu. Pertengkaranku
dengan Ayah semalam masih terbesit diingatanku dengan jelas. Ingatanku yang jelas
bagaimana Ayahku memarahiku dengan intonasi yang tinggi dan kasar. Aku pun
menghela nafas sejenak agar dapat melupakan ingatan yang sangat seram itu dan
lekas mandi.
“Loh ibu masih di kamar
toh,” kagetku melihat ibu yang masih berada di kamarku.
“Sini le Ibu mau bicara
sebentar,” ibu melambai ke arahku untuk mendekat.
“Kamu ada apa to le ?
tampaknya kamu trauma ya dengan Ayah semalam ? Sini coba ceritakan dengan Ibu.”
Mendengar suara Ibu
yang lirih itu, membuatku akhirnya menceritakan isi kepalaku tentang pertengkaran
dengan ayah semalam.
“Ibu, sejak
pertengkaran semalam dengan ayah tentang rencana studiku ke Sri Lanka aku
menjadi tidak semangat sekali, rasanya ayah tidak mendukungku Bu” ungkapku
terus terang.
“Kamu memang kurang
hati-hati ya le kalau memutuskan sesuatu. Masa kamu tidak mengerti maksud ayah
sih le.”
“Tapi kan ma, kalau
memang peluangnya besar kenapa tidak dicoba.”
“Rencana studimu ke
luar negeri itu adalah langkah yang bagus loh le. Ayahmu sangat mendukung itu.”
Mendengar itu dari ibu, aku sedikit
tersenyum bahwa diriku didukung untuk studi ke luar negeri.
“Tapi le…tidak cuma
peluang keterima saja yang kamu pertimbangkan. Kamu kan juga harus
mempertimbangkan finansial, kurikulum, dan kuliah yang kamu sedang jalani di
semester 5 ini.”
Setelah mendengar itu, hatiku terenyuh
dan tak menyangka bahwa keputusanku memang ada yang salah. Aku pun terdiam
sembari mendengarkan nasehat Ibu yang dengan sabar memberikan penjelasan
kepadaku.
“Asal
kamu tahu ya le Ayahmu memang keras, tapi itu demi kebaikanmu Wira. Ayahmu
sangat sayang sekali kepadamu makanya Ayahmu tidak ingin kamu menyesal di
kemudian hari dengan keputusanmu yang terburu-buru,” Ibuku sambil mengelus
kepalaku.
“Le
ibu tahu kamu masih takut dengan ayah karna kerasnya. Tapi ingat, ayah peduli
dengan pendidikanmu dan tidak ingin kamu menjadi orang gagal.”
Aku pun akhirnya menyadari bahwa diriku
terburu-buru mengambil keputusan. Di dalam hatiku, aku memang salah akan
keputusan ini. Seharusnya, aku mempertimbangkan dengan matang terlebih dahulu
sebelum memutuskan sesuatu. Aku menyadari bahwa
seburuk-buruknya orang tua, mereka tetaplah orang tua kita, yang di dalam hati
kecilnya selalu menyayangi anaknya agar tidak menjadi orang yang gagal. Terima
Kasih Ayah Ibu. Aku sangat menyayangimu.
Uang Elektronik Serbabisa
Pesatnya perkembangan dunia teknologi membuat semua pola hidup masyarakat berubah, begitu pula yang terjadi dengan hadirnya uang elektronik atau e-money. Hadirnya e-money ternyata disambut baik oleh masyarakat. Namun, tak sedikit juga orang masih menggunakan uang konvensional pada umumnya. Nah, apa sih sebenarnya e-money ?
Menurut Bank Indonesia, e-money merupakan segala jenis uang tersimpan di sebuah sistem seperti server atau chip. Pada dasarnya, e-money merupakan uang konvensional yang bentuknya berupa elektronik. Karena sifatnya elektronik, e-money lebih praktis dan mudah digunakan. Pengisian saldonya pun cukup mudah, bisa melalui ATM ataupun minimarket. Sayangnya, e-money juga memiliki kekurangan tersendiri, seperti keamanan e-money yang pada dasarnya tidak menggunakan PIN seperti kartu ATM. Adanya kekurangan dan kelebihan ini, juga dirasakan oleh Sobat Bolpen, Anta Rizky dan Anis Khairunnisa, saat menggunakan e-money.
Anta (20) mengungkapkan, penggunaan e-money memudahkan dirinya dalam bertransaksi karena tak perlu membawa uang banyak. "Kadang kalau untuk transaksi dengan nominal cukup besar kan repot. Kalau bawa e-money kan jadi lebih praktis," ungkapnya.
Lain halnya dengan Anis (20), dirinya justru kurang setuju dengan penggunaa e-money. Pasalnya, e-money sendiri kurang aman dalam penyimpanan uang dan penerapannya di Indonesia masih belum merata. "E-money sendiri kan beda banget sama kartu ATM karena tidak memiliki nomor PIN dan rawan digunakan oleh orang tak bertanggung jawab. Selain itu, di Indonesia sendiri baru sebagian saja yang menerapkan e-money dan lebih baik menggunakan uang konvensional saja," ungkapnya.
Nah, itu dia Sobat Bolpen tentang e-money yang sebagian besar sudah mulai digunakan oleh sebagian besar sudah mulai digunakan oleh berbagai kalangan, termasuk kawula muda. Sudah siap untuk beralih ke e-money ?
Wing Chun, Seni Beladiri Ala IP Man
Buat Sobat Bolpen mungkin tidak asing dengan
film Ip Man. Salah satu film produksi Cina ini merupakan salah satu film yang
mengangkat tentang seni beladiri pertarungan jarak dekat bernama Wing Chun.
Berkat film tersebut, salah satu cabang Kung
Fu ini menjadi terkenal di Indonesia. Bahkan, orang Indonesia tertarik
untuk mendirikan pelatihan untuk seni beladiri ini, salah satunya adalah Julius
Khang. Salah satu tempat latihannya terdapat di Jalan Pamoyanan Sari No.2,
Bogor Selatan. Pelatihan Wingchun sendiri baru ada di Bogor sejak 2007. Untuk
di Bogor, pelatihan Wing Chun dilakukan oleh Komunitas Kung Fu Harimau Besi.
Wing Chun sendiri merupakan salah satu cabang kung fu dengan konsep pertarungan jarak dekat. Wing
Chun secara bahasa berarti “nyanyian musim semi yang indah”. Bentuk beladiri
ini merupakan kombinasi pergulatan dalam pertarungan jarak dekat. Adapun khas
dari seni beladiri ini berupa gerakan yang khusus untuk pertarungan jarak
dekat, pukulan yang cepat, dan tendangan dengan pertahanan yang ketat. Gerakan
Wing Chun sendiri terdiri dari tendangan, tangkisan, serangan beruntun, tinju,
dan mengunci.
Wing Chun sendiri sebenarnya seni beladiri untuk
perlindungan diri. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk mempelajari teknik
menyerang. Wing Chun sendiri sangat bermanfaat bagi penggunanya dalam menghalau
serangan musuh, terutama dengan orang yang memiliki kendala fisik seperti
kurang tinggi, perempuan, maupun ibu
hamil. Nah, buat Sobat Muda yang tertarik dengan seni beladiri, Wing
Chun bisa menjadi alternatif buat kawula muda nih. Selamat mencoba ya Sobat Bolpen !
Dzawin Nur Ikram, Hobi Yang Jadi Profesi
Sobat Muda mungkin sudah tak asing lagi
dengan komika Bogor yang satu ini, Dzawin Nur Ikram. Pemuda yang identitik
dengan kacamatanya ini merupakan pemenang juara 3 dalam Stand Up Comedy
Indonesia (SUCI) Season 4 di salah satu televisi swasta.
“Dulu ikut seleksi SUCI 4 di Bandung
seneng banget sampai akhirnya bisa lolos dan sekarang jadi juara 3”, ujar
pemuda yang saat ini berkuliah di UIN Jakarta.
Awalnya Dzawin terjun menjadi komika
karena kebiasaannya yang sejak SD hobi dengan lelucon dan humor. “Waktu masih
sekolah dulu suka banget kumpul sama teman-teman dan hobi banget keburukan
teman jadi bahan buat ejekan”, ungkap Dzawin penuh tawa.
Dari hobi ini, Dzawin memberanikan diri
untuk open mic ketika kuliah. Dzawin pun menerima undangan
dari beberapa fakultas untuk mengisi acara hiburan untuk Stand Up Comedy. Respon
panggung pada open mic perdana itu
memperoleh respon yang positif dan mendorong Dzawin untuk memperdalam
kemampuannya dalam public speaking. Dzawin kemudian bergabung dengan komunitas
Stand Up Indo Bogor atas saran dari teman-temannya. Dzawin kemudian
memberanikan diri untuk mengikuti audisi SUCI 4 di Bandung tahun 2014.
Hingga sekarang, Dzawin masih tampil untuk open mic di beberapa stasiun tv swasta maupun mengisi acara di beberapa tempat di Indonesia. Dzawin menambahkan untuk menjadi seorang komika dibutuhkan usaha yang banyak untuk memperoeh hasil yang baik. Apalagi, dalam membuat materi Stand Up perlu dibuat sedemikian rupa agar hasilnya bagus ketika open mic.
Gadget Bekas, Why Not
Sejak nilai Rupiah meroket hingga Rp 14040 per Dollar
Amerika, Ekonomi Indonesia mengalami kenaikan harga, tak terkecuali dengan barang
elektronik, khususnya gadget. Sobat
Muda tentu merasa bimbang dengan kondisi ini karena keinginan untuk memiliki gadget baru dan canggih harus tertunda
akibat naiknya harga. Tapi, Sobat Bolpen tak perlu khawatir karena membeli gadget second bisa menjadi solusi Sobat Muda untuk memiliki gadget Hightech dengan harga yang terjangkau. Tentu saja, membeli gadget second diperlukan tips agar suatu
saat tidak menyesal dikemudian hari. Nah, apa saja sih tipsnya ?
Harga murah memanglah sangat menggiurkan. Cobalah untuk
mempertimbangkan terlebih dahulu sejauh mana barang tersebut dibutuhkan agar tidak menghabiskan uang secara sia-sia.
2. Mensurvey Tempat
Membeli
Tempat membeli bisa menjadi patokan Sobat Muda dalam
bertransaksi gadget second. Bisa
dengan mengunjungi sebuah pusat elektronik langsung ataupun melalui situs onlineshop. Tapi ingat, saat
bertransaksi melalui onlineshop
usahakan untuk dapat bertemu langsung dengan pembeli atau menggunakan situs
onlineshop ternama yang terpercaya.
3. Menjajal Barang
yang Dibeli
Setelah bertemu dengan pembeli jangan lupa untuk mengecek
barang yang akan dibeli. Tanyakan sejauh mana kondisi barang tersebut digunakan
maupun cara penggunaan barang tersebut. Jangan lupa pula dengan asesoris yang
disematkan bersama gadget tersebut
karena dapat mendukung Sobat Muda dalam menikmati barang tersebut.
4. Cobalah untuk
Menawar
Menawar harga bisa
menjadi keuntungan bagi Sobat Bolpen untuk memperoleh gadget second. Pendekatan kepada penjual sangatlah disarankan untuk
memperoleh harga yang murah. Agar mudah dalam menawar, bagi Sobat Bolpen laki-laki bisa melakukan pendakatan dengan penjual perempuan ataupun
sebaliknya. Dengan begitu, pendekatan penjual-pembeli akan mudah terciptanya
komunikasi dengan lawan bicara.
buat Sobat Bolpen yang ingin memiliki gadget second tak perlu takut lagi selagi cermat dalam membeli.
Alfi Irfan, Entrepreneur Muda Pertanian
Punya keinginan besar untuk mengembangkan pertanian, membuat Alfi Irfan tertarik untuk membuat AgriSocio. Alfi, sapaanya merupakan pendiri dan CEO social enterprise ini. Dirinya telah mendirikan AgriSocio sejak Oktober 2013 bersama beberapa rekannya semasa kuliah.
“AgriSocio ini adalah perusahaan profit yang bergerak dalam pengembangan pertanian”, ujar Alfi, Alumni Institut Pertanian Bogor angkatan 46.
Awalnya, ide AgriSocio ini merupakan hasil penilitiannya ketika masih kuliah tentang kewirausahaan bahwa Indonesia memiliki pengusaha kurang dari dua puluh persen. Selain itu, lebih dari 72.00 desa di Indonesia memiliki potensi pertanian. Sayangnya, banyak dari desa tersebut mengalami kendala dalam mengolah produk pertanian seperti teknologi, modal, dan pemasaran.
Ini lah yang mendorong Alfi untuk menjadi pengusaha dengan memperdayakan petani, mengembangkan kawasan desa, dan menghasilkan produk berbasis kearifan lokal. Alfi kemudian memulai pengembangan di Desa Benteng, Bogor dengan membuat lahan percontohan untuk bercocok tanam kepada petani dan memberikan edukasi kepada para petani di desa tersebut. Selain itu, Alfi juga memperdayakan para isteri petani dengan memproduksi produk minuman rempah berlabel Indorempah.
Alhasil, prestasi nasional dan internasional pun diraihnya dari pengembangan desa yang digarapnya seperti, Award Social Entrepreneurship dari Kementrian Perdagangan, The Best Team dalam Danone Young Social Entrepreneur, The Best Audition Social Entrepreneurship dari Jokana Foundation, hadiah S$ 10.000 dari Singapore International Foundation dalam ajang Young Social Entrepreneurs dan masih banyak lagi.
Alfi menambahkan semua prestasi tersebut tidak lah diperoleh dengan mudah. Dibutuhkan usaha dan kerjakeras untuk meraihnya. Oleh karena itu, Sobat Muda harus memanfaatkan waktu yang dimiliki karena sangat berharga dan tulislah mimpi yang ingin dicapai agar semakin terpacu untuk bekerja keras.
Marsha Chikita Fawzi, Animator yang Juga Jago Musik
Marsha Chikita Fawzi (26), animator muda
Indonesia yang dikenal lewat karyanya yang ikut bekerja dalam pembuatan film
animasi seri Upin Ipin. Film animasi
seri ini awalnya merupakan program magang semasa berkuliah di Malaysian Multimedia
Univesity (MMU). “dulu bisa jadi animator,” ujar Chiki yang merupakan putri
pasangan Ikang Fawzi dan Marissa Haque
Pengalamannya menjadi seorang animator
muda tak lepas dari kehidupan keluarganya yang menyukai seni. Dari kecil,
perempuan kelahiran Jakarta, 28 Januari
1989 ini sangat gemar dengan menggambar dan musik. Karena tahu perpaduan
menggambar dengan teknologi menghasilkan seni yang bagus, Chiki kemudian
memutuskan dengan menjadi seorang animator dengan menempuh pendidikan di
Malaysia.
Meskipun suka dengan dunia animator, suka
dan duka juga menyelimutinya. “Suka menjadi animator adalah karena menggambar
animasi sudah menjadi bagian dari hidupnya dan dukanya menjadi seorang animator
adalah menjadi animator juga membutuhkan kerjakeras dalam menghasilkan karya,”
tambahnya.
Saat ini, Chiki sedang sibuk dengan proyek
animasinya yang berjudul Goceks dengan bekerja sama dengan Mizan,
yang mengisahkan sepak bola jalanan anak dengan tema kehidupan masa depan.
Adapula, Chiki juga sibuk dalam membuat video klip single pertama berjudul Bulan di Telinga yang akan dirilis tahun
ini.
Chiki menambahkan bahwa untuk Sobat Muda yang gemar animasi adalah untuk terus berkarya dan berkolaborasi dengan orang lain. “Keep doing with your love and keep doing with your like, terus berkarya dan jangan takut berkolaborasi dengan orang lain karena itu akan menghasilkan hasil yang baik dan berguna di masa depan, pungkasnya.
Pro dan Kontra Berjualan di Areal Kampus
Kegiatan perkuliahan
memang sangatlah melelahkan. Mahasiswa harus rela kuliah mulai pagi hingga
malam hari. Di tengah kondisi tersebut, tak sedikit mahasiswa harus melupakan
sarapan demi datang tepat waktu di kampus. Sedikit berlebihan memang, kegiatan perkuliahan
yang begitu padat membuat mahasiswa sering didera penyakit maag karena telat
makan. Tak jarang kondisi ini sering dimanfaatkan mahasiswa untuk dijadikan
lahan bisnis yang menjanjikan, salah satunya adalah menjualkan jajanan di areal
kampus seperti, donat, tahu goreng, bakpau, dan semacamnya.
Harga yang ditawarkan pun
cukup terbilang murah. Cukup mulai Rp 2000, mahasiwa sudah dapat menikmati
jajanan yang cukup untuk mengganjal perut. Selain terbilang murah, kemudahan
dalam memperoleh jajanan juga menjadi alasannya. Jeda kuliah yang diterapkan
kampus membuat sebagian mahasiswa mengambil jalan praktis membeli jajanan yang
dijajakan oleh mahasiswa di areal kampus. Bahkan di dalam kelas sekalipun.
Di tengah kondisi yang
memberikan dampak positif bagi mahasiswa, penjualan jajanan di areal kampus
juga memberikan dampak negatif bagi sebagian dosen. Sebagian dosen merasa
terganggu dengan adanya mahasiswa yang makan saat perkuliahan berlangsung. Tak
jarang, kondisi ini juga membuat dosen emosi dan tidak melaksanaakan
perkuliahan. Walaupun tidak dapat disalahkan secara keseluruhan, hadirnya
mahasiswa yang menjual jajanannya di areal kampus juga dapat dipersalahkan.
Bisa saja, mahasiswa yang menjajakan jajanan dapat membuat mahasiswa lain
terbiasa untuk melakukan kebiasaan buruk berupa makan saat perkuliahan
berlangsung karena alasan tak sempat untuk sarapan. Padahal telah di atur dalam
kontrak kuliah untuk tidak makan dan minum selama perkuliahan berlangsung.
Tidak ada salahnya
mahasiswa berjualan di areal kampus. Bahkan, kegiatan ini juga mendorong
mahasiswa untuk giat berwirausaha. Asalkan, mahasiswa yang menjalankan bisnis menjajakannya
pada saat jeda perkuliahaan. Ini dilakukan agar meminimalisasi mahasiswa untuk
makan saat perkuliahan berlangsung. Selain itu, dengan berlakunya aturan
tersebut pelaksanaan perkuliahaan dapat berlangsung lancar tanpa adanya hal-hal
yang mengganggu dosen untuk melaksanakan perkuliahan.
MIMI CUCU, Cara Unik Minum Susu
Menu Andalan |
Minum susu mungkin sudah
tidak asing lagi bagi sebagian orang. Namun, ada cara unik dalam menikmati
susu, salah satunya seperti yang dilakukan oleh resto MIMICUCU. Resto yang
berlokasi di Jalan Lodaya 1 No.1 ini menyajikan susu dengan kemasan yang unik,
yaitu dengan menggunakan botol dot. Ide menggunakan botol dot ini lahir dari
pasangan Bayu Kresnapati (25) dan Paramitha Ardhana (24). “Awalnya dulu ingin
membuat usaha yang unik, sampai akhirnya kami mendapat ide untuk menggunakan
botol dot bayi sebagai wadahnya,” ujar Bayu, saat penulis mewawancarai beberapa
minggu yang lalu.
Nama resto yang berdiri
sejak Maret 2013 ini sendiri berasal dari kebiasaan bayi yang suka minum susu dengan
menggunakan botol dot. Bayu mengatakan bahwa awalnya setelah menuntukan ide
unik untuk usahanya, ia sempat kebingungan dalam menentukan nama yang tepat
dengan idenya. Karena botol dot erat kaitannya dengan bayi, ia kemudian
memutuskan untuk memberi nama usahanya dengan nama MIMICUCU.
Seperti namanya, resto
ini menyajikan aneka hidangan yang berbahan utama susu. Seluruh menu minumannya
pun dikemas unik dengan menggunakan botol dot yang berwarna-warni. Pengunjung
tidak perlu merasa malu untuk menikmati susu dengan botol dot ini, karena
pengunjung dapat menikmati susunya cukup melalui sedotan tanpa harus
mengempengnya secara langsung. Aneka rasa susu yang ditawarkan MIMICUCU pun
bervariasi seperti rasa buah, green tea,
dan aneka rasa kopi. Selain minuman, MIMICUCU juga memiliki makanan yang
menjadi primadona pengunjungnya. Roti bakar menjadi salah satu makanan favorit
pengunjung MIMICUCU. Roti bakar ini tersedia dalam rasa coklat maupun keju
dengan tambahan topping lainnya
seperti kacang, marsmallow, dan keju. Untuk mempercantiknya, roti bakar ini
disajikan di atas talenan kayu bersama pisau makan dan garpu dengan gagang
kayu.
Suasana MIMICUCU |
Selain hidangan, tempat
MIMICUCU juga tidak kalah uniknya. Tempat MIMICUCU sendiri mengusung konsep vintage dengan dinding berlapis cat
berwarna kuning muda. Ada pula slogan yang terpampang di dinding
bertuliskan You are Never Too Old to MIMICUCU . “Slogan tersebut bertujuan agar
mengajak pengunjung untuk selalu minum susu tanpa harus memandang umur,” tambah
Bayu, alumni Universitas Padjajaran Bandung. Puas menikmati hidangan,
pengunjung juga dapat berfoto ria di spot foto yang telah disediakan MIMICUCU
dengan bingkai khusus yang melekat pada tembok.
Untuk soal harga,
MIMICUCU bisa menjadi resto alternatif pembaca yang suka berwisata kuliner
dengan harga murah. Cukup Rp 6000 pengunjung sudah dapat menikmati sebotol dot
susu ataupun roti bakar. Banyak pengunjung yang tertarik untuk menikmati menu
murah yang ditawarkan resto ini, seperti halnya Anis Khairunnisa (20) dan
Muhammad Yeri Termizal (20). “Biasanya resto susu lainnya menggunakan gelas,
tapi MIMICUCU justru menyajikan susunya dengan menggunakan botol dot,” ungkap
Anis. Lain lagi dengan Yeri, mahasiswa Diploma IPB ini tertarik untuk menikmati
menu di MIMICUCU karena lokasinya yang juga dekat dengan lingkungan kampus.
“karena dekat dari kampus, tidak ada salahnnya untuk mencoba, apalagi namanya
juga unik,” ungkapnya.
Masjid Atta'awun, Masjid Kubah Jamur di Puncak Bogor
Siapa yang tak kenal dengan Masjid Atta’awun ? Masjid yang terletak di Puncak Bogor ini merupakan masjid yang populer dengan kubahnya yang berbentuk jamur. Masjid yang didirikan sejak tahun 1998 ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah Puncak Bogor. Untuk menuju masjid ini, wisatawan cukup menempuh waktu 45 menit dari Ciawi dengan transportasi umum ataupun pribadi ke arah jaur puncak. Sesampainya di puncak, wisatawan akan disuguhkan oleh pemandangan Masjid Atta’awun yang dikelilingi oleh kebun teh.
Nama Masjid Atta’awun sendiri memiliki arti secara harfiah adalah gotong royong. Pembangunan masjid ini berawal dari terkumpulnya dana sebanyak 36 miliar Rupiah dari 50.000 Kepala Keluarga (KK) Se-Jawa barat. “Setelah dana terkumpulkan, dibangunlah sebuah monumen kebersamaan berupa masjid yang lebih bermanfaat bagi masyarakat bagi masyarakat sekitar,” ujar H. Andi J.Fuadi, Wakil Ketua DKM Atta’awun.
Kemegahan Masjid Atta’awun tak dapat diragukan lagi. Arsitektur bangunan masjid ini tampak kokoh yang dipadu dengan ornamen Sunda. Masjid yang berlantai dua ini memiliki kaca tembus pandang yang membuat wisatawan langsung dapat melihat pemandangan kebun teh yang luas. Adapula irigasi dari Masjid Atta’awun ini berasal dari air yang mengalir dari puncak gunung yang dialirkan di sekitar lokasi masjid. Puas menikmati suasan masjid, wisatawan dapat menikmati kuliner maupun pernak-pernik oleh-oleh yang tersedia di depan areal masjid.
Masjid Tampak Bagian Depan |