Posted by : Wira Minggu, 13 April 2014

Pertanian merupakan hal yang penting dalam pembangunan, yaitu sebagai pemenuhan kebutuhan pangan, penyedia bahan mentah untuk industri, penyedia lapangan kerja, dan penyumbang devisa negara. Cakupan pertanian sendiri meliputi hasil tanaman pangan, hutan, perkebunan, perikanan, dan ternak. Di negara ASEAN (Association of Southeast Asian Nation), setiap negara memiliki hasil pertanian tersendiri. Indonesia memiliki hasil pertanian yang bagus seperti hasil pangan dan perkebunan. Bahkan, Indonesia sendiri dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Selain itu, Indonesia juga sempat mengalami swasembada beras hingga membantu negara tetangga yang membutuhkannya. Memasuki zaman reformasi, Pemerintah Indonesia pernah mencanangkan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Perkebunan (RPPP) untuk meningkatkan daya saing produk melalui perbaikan sumber daya manusia dan tata kelola. Namun, semuanya berubah sejak banyaknya teknologi informasi dan komunikasi.

Ilustrasi
Saat ini, perkembangan dunia tekonologi informasi dan komunikasi banyak membantu kehidupan manusia menjadi lebih maju dari sebelumnya. Semua dilakukan dengan cepat dan mudah. Bahkan, informasi aktual juga dengan mudah didapat dari berbagai sumber, seperti media cetak maupun media elektronik. Melalui media cetak, masyarakat dapat mengetahui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi melalui surat kabar, majalah, tabloid, jurnal, dll. Untuk media elektronik, masyarakat lebih sering menggunakan televisi, radio, dan internet dengan segala kepraktisan yang dimiliki.

Dengan segala kelebihan yang ditawarkan, masyarakat masih belum mengetahui berbagai macam hal, salah satu contohnya adalah bidang pertanian. Di beberapa kota besar, masyarakat  belum terlalu mengetahui tentang bidang pertanian. Menurut Solechan, seorang auditor sertifikasi produk hasil pertanian BBIA Bogor*, hal itu terjadi karena kurangnya daya tarik masyarakat dengan bidang pertanian. Padahal, bidang pertanian dapat memajukan ekonomi Indonesia, tetapi justru bidang tersebut tidak terlalu diperhatikan. Banyak masyrakat yang terlalu menyukai dunia teknologi saat ini.

Solechan
Selain itu, masyarakat saat ini "malas" untuk membaca. "malas" ini timbul karena dampak dari teknologi saat ini. Semua serba dipermudah dalam memperoleh informasi. Padahal, masyrakat dapat memanfaatkannya dengan benar untuk pertanian. Indonesia sebenarnya banyak memiliki hasil pertanian yang cukup bagus. Hal itu dapat diketahui dari banyaknya sumber daya alam yang melimpah di Indonesia. Sayang, banyak masyarakat yang mulai meninggalkan pertanian dan kurangnya pengembangan terhadap hasil pertanian. Bukan cuma masyarakat saja, pemerintah, khususnya departemen pertanian juga ambil andil dalam hal ini.

Andai saja masyrakat dan pemerintah bisa "melek" dan memanfaatkan dengan adanya fasilitas teknologi informasi dan komunikasi saat ini, pasti Indonesia bisa melakukan swasembada beras kembali. Pemerintah dapat gencar melalakukan penyuluhan di kalangan petani. Tujuannya adalah agar dapat meningkatkan hasil pertanian dengan teknologi pertanian saat ini. Masyrakat juga dapat berkontribusi secara langsung untuk memajukan hasil pertanian melalui media massa, seperti media cetak dan media elektronik. Masyarakat dapat melakukan penyuluhan tentang pengembangan hasil pertanian yang diharapkan dapat membantu petani Indonesia dalam meningkatkan hasil pertanian.

*Badan Besar Industri Agro Bogor

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Instagram
Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Bolpen Bolpenan -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -